
Para pemberontak di dalam mungkin menyukai gagasan bahwa memakan makanan invasif berarti membersihkan lingkungan. Tindakan berani seperti itu dapat menghilangkan tanaman yang tidak diinginkan yang menggantikan flora asli kita. Memakan spesies invasif adalah tindakan perlindungan alami yang akan mengisi perut Anda dan memberikan beragam nutrisi. Sebelum Anda mencoba memakan spesies invasif, pastikan Anda mengetahui cara mengidentifikasinya dan dapat secara akurat menyingkirkan tanaman berbahaya.
Bisakah Anda Makan Tanaman Invasif?
Sebuah konsep yang cukup baru namun brilian, makan-invasif mengacu pada mencari makan dan memakan tanaman yang tidak termasuk dalam lokasi tertentu.
Ada banyak tanaman yang dimasukkan ke daerah di mana mereka menjadi invasif. Beberapa di antaranya merupakan gangguan parah, memusnahkan tanaman liar yang dibutuhkan untuk melengkapi ekosistem. Beberapa tanaman dianggap invasif meskipun merupakan tanaman asli suatu daerah. Jenis tanaman ini berkembang biak hingga tingkat ekstrim, merusak keanekaragaman hayati, menyumbat saluran air, dan merusak pemandangan.
Salah satu cara untuk mengelola tanaman ini adalah dengan memakan spesies yang lebih invasif. Beberapa dari tanaman ini dulunya merupakan tambahan yang diinginkan untuk meja makan tetapi sudah ketinggalan zaman. Ambil dandelion yang sederhana. Dulunya merupakan bagian dari salad dan semur dan dibuat menjadi anggur dan teh. Kehadirannya di pekarangan kami yang terawat merupakan gangguan, begitu pula kemampuannya untuk menyebar jauh dan luas dengan benih yang ringan dan berbentuk payung.
Manfaat Makan Tanaman Invasif
Saat Anda memakan tanaman invasif, Anda memberikan lebih banyak ruang bagi tanaman asli dan tanaman yang diinginkan. Memakan tanaman invasif adalah cara pengendalian yang lebih baik dan alami dibandingkan dengan bahan kimia. Banyak dari makanan ini memiliki manfaat kesehatan yang besar, kaya akan vitamin, serat, protein, dan elemen lain yang dibutuhkan tubuh kita. Dengan memanen dan memakan tanaman yang tidak termasuk dalam wilayah Anda, Anda pada dasarnya membantu alam memulihkan kondisinya.
Spesies pendatang sering kali dibawa ke suatu daerah untuk memecahkan masalah seperti kudzu, sementara spesies lain dianggap sebagai sumber makanan yang diinginkan seperti halnya sawi bawang putih. Ketika kita memakan tanaman ini, kita dapat membantu memulihkan keseimbangan daerah asalnya. Mencari makan tanaman invasif dapat memberi Anda pilihan makanan baru yang unik, belum teruji, namun lezat.
Tanaman Invasif yang Lezat untuk Dicoba
Ingatlah untuk melakukan penelitian sebelum mencari makan tanaman. Ada banyak tanaman serupa yang mungkin beracun, namun banyak juga yang enak dan aman dikonsumsi. Berikut adalah beberapa tanaman yang aman dan menakjubkan yang akan membantu Anda memakan spesies yang lebih invasif dan membantu lingkungan kita.
- mustard bawang putih: Tanaman dua tahunan herba invasif ini memulai tahun pertamanya dalam bentuk roset dan tumbuh setinggi 3 kaki (0,9 m). Ia memiliki bunga putih kecil dan daun berbentuk hati tetapi berlekuk halus. Bawang putih sawi ditemukan di daerah basah dan hutan gugur. Panen daun muda di awal hingga pertengahan musim semi. Mereka memiliki pukulan bawang putih dan mustard.
- tanaman liar berbunga kuning cerah: Anda bisa memakan seluruh bagian dari gulma umum ini. Daun muda adalah yang terbaik dan bahkan bunganya pun bisa dimakan. Akar dandelion bisa dipanggang dan dimakan seperti sayur akar. Cobalah membuat teh atau anggur dandelion yang lezat.
- coklat kemerah-merahan kayu: Tanaman ini memiliki daun mirip semanggi meski lebih besar. Ia mempunyai bunga berkelopak 5 berwarna putih, kuning, atau kadang-kadang ungu. Kayu coklat kemerah-merahan bisa dimakan dimasak atau mentah dan seluruh bagian tanaman bisa dimakan. Ini memberikan rasa jeruk ringan pada hidangan.
- Teratai suci: Berasal dari Asia, spesies introduksi ini memiliki bunga berwarna merah muda yang indah. Akar teratai dapat dimakan dan dimasak atau mentah dalam salad, sup, dan tumis.
- knotweed Jepang: Tinggi tanaman ini bisa mencapai lebih dari 10 kaki (3,5 m). Mereka memiliki daun lonjong berwarna hijau keabu-abuan dan batang berwarna merah. Tanaman knotweed Jepang sering ditemukan di semak belukar yang menyebar melalui rimpang. Hal ini sering ditemukan di daerah banjir dan tepi sungai. Rasanya mirip dengan rhubarb dan bisa digunakan dengan cara yang sama.
- Krokot umum: Salah satu musuh pribadi saya, krokot menyebar di tikar. Daun kecil di batang berwarna merah berair dan berlendir saat dimakan. Ia menghasilkan bunga kuning kecil di musim panas. Bisa dimakan mentah atau dimasak. Ini tinggi vitamin dan menambahkan rasa seperti lemon pada resep.
- Cattail berdaun sempit: Tanaman lahan basah, cattail berdaun sempit menggantikan spesies cattail asli. Seluruh bagian tanaman dapat dimakan saat masih muda. Tunas dan rimpang merupakan sayuran yang renyah, sedangkan bunga yang belum menghasilkan dapat dipanggang dan dimakan seperti jagung. Bahkan serbuk sarinya dipanen dan ditambahkan ke makanan yang dipanggang.
- buah anggur: Ini adalah tanaman menyebar agresif yang membentuk semak belukar yang menghalangi penduduk asli. Namun, wineberry yang cantik itu lezat. Panen buah pada akhir Juni hingga awal Juli, perhatikan beruang dengan cermat. Gunakan buahnya dalam pengawetan dan pembuatan kue.
- Zaitun musim gugur: Tanaman ini berupa pohon atau semak dan dapat tumbuh setinggi 20 kaki (6,1 m). Daunnya berseling dan lonjong dengan ujung lancip. Menjelang akhir musim panas, panenlah buah beri merah yang bulat, berair, dan dihiasi bintik-bintik putih. Biji zaitun musim gugur tidak mudah untuk ditelan, tetapi daging dan sarinya dapat dibuat menjadi pengawet.